Artinya: “Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi Balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS Al Fath: 18)
Pada bulan Dzulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam, beserta para shohabatnya hendak mengunjungi Mekkah untuk melakukan umrah dan melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan radliyallahu 'anhu lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kamu muslimin. mereka menanti-nanti kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang karena Utsman ditahan oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman telah dibunuh. karena itu Nabi menganjurkan agar kamu muslimin melakukan bai'ah (janji setia) kepada beliau. merekapun Mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan memerangi kamu Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan tercapai. Perjanjian setia ini telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, karena itu disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk Mengadakan Perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini terkenal dengan Shulhul Hudaibiyah.
Pada ayat di atas Alloh Ta'ala mengabarkan keridhoan-Nya kepada orang mukmin yang ikut berbaiat kepada Rosululloh shalallahu 'alaihi wasallam di bawah pohon yang terkenal juga dengan Baiatur ridwan, sehingga dengan baiat itu terbukti di hadapan Alloh Ta'ala akan kejujuran, wafa' dan sam'u wathoahnya para shohabat, dan mengantarkan turunya janji Alloh Ta'ala yaitu sakinah dan ketenangan bagi mereka serta Alloh Ta'ala menjanjikan akan datangnya Fathan Qoriiba, yaitu apa yang dialami setelah baiat itu dimuali terjadinya perjanjian antara Rosululloh solallohu alaihi wasallam dengan musuh musuh Alloh Ta'ala yang berbuah banyak keuntungan bagi Rosululloh dan para shohabat yang terus menerus sampai fathul Khoibar dan fathul Makah serta seluruh negeri yang ditaklukan, bahkan kemuliyaan, pertolongan, derajat tinggi di dunia dan akhirat kemudian Alloh Ta'ala sertakan firmanNya;
Artinya: “Serta harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Al Fath : 19)
Berkata ibnu Abi Hatim, menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad bin Yahya bin Said Al Qotton, menceritakan kepada kami Musa (abu ‘Ubaidah) menceritakan kepadaku Iyyas bin Salmah dari bapaknya berkata, “Ketika kami sedang berbincang bincang juru bicara Rosululloh shalallahu 'alaihi wasallam meyeru kami, “Wahai sekalian manusia, baiat, baiat serta turun Ruhul Quduus.” Maka kami segera mendekap kepada Rosululloh shalallahu 'alaihi wasallam sedangkan Beliau berada di bawah pohon maka kami membaiatnya, itulah Firman Alloh Ta'ala;
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi Balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS Al Fath : 18)
Kemudian Rosululloh shalallahu 'alaihi wasallam membaiat Utsman radliyallahu 'anhu dengan sebelah tangannya, maka berkata para sahabat, “Beruntung sekali putranya Affan bisa towaf di Makkah sedangkan kami di sini.” Maka bersabda Rosululloh shalallahu 'alaihi wasallam, “Kalau seandainya dia pergi untuk ini dan ini adalah sunnah niscaya dia tidak akan towaf sehingga Aku yang memulainya.”
RENUNGAN AYAT
Subhanalloh walhamdulillah, Alloh Ta'ala berfirman;
"Ya Robb Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.” (QS Ali Imron : 9)
Wahai sekalian hamba Alloh, ketahuilah bahwa Alloh Ta'ala memiliki janji dan Alloh Ta'ala tidak pernah menyelisihi janjiNya, ini masalah iman, iman kepada Robbil alamiin, tanpa itu seseorang pasti terjerembab kedalam lembah kegalauan dan keputusasaan, tapi janji dan pertolongannya akan datang setelah melalui ujian yang dihadapinya dengan kesabaran dan keteguhan iman sehingga tidak menukar perjanjiannya dengan tawaran siapapun kecuali hanya tawaran Robbul Izzah yang sangat mahal dan luas, sebagimana Firmannya;
Artinya: “Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu[apa yang telah Alloh janjikan kepadanya] dan mereka tidak merobah (janjinya).” (QS Al Ahzab:23)
Begitu pula Alloh Ta'ala janjikan ketenangan, kemenangan dan ghonimah yang banyak bagi tentaranya jika sudah terbukti kejujuran dan kesungguhannya. Baiatu ridwan adalah cermin kesungguhan dan keteguhan hati para sohabat ridwanullohTa'ala anhum sehingga berbaiat untuk mati dihadapan Rosululloh shalallahu 'alaihi wasallam untuk senantiasa taat dan mendengan dan tidak akan pernah mundur dari peperangan, inilah kekuatan terbesar yang merontokan pondasi kekuatan seluruh pasukan kuffar, sehingga datanglah pertolongan, ketenangan dan semua yang Alloh Ta'ala janjikan kepada mereka.
Satu hal yang mesti dilakukan para penegak risalah untuk tegaknya kalimah Alloh Ta'ala di bumi adalah dengan pembuktian yang sesungguhnya serta menjual dan mengorbankan apa saja yang dimiliki di jalan Alloh sehingga layak mendapatkan ridho Ilahi dan menikmati semua janji yang Alloh Ta'ala hidangkan, tanpa itu hanyalah angan-angan yang kosong sebagi mana sebuah sya'ir berbunyi;
Manusia lupa jalan kemenangan,
Mereka menyangka akan datang dengan mudah
Atau tanpa darah yang tercurah
Jika memang benar,
Di manakah jihad Rosululloh.
Maka maha benar Alloh dan benar pula RosulNya
Subhanalloh walhamdulillah walaa ilaah illalloh wallohuakbar.
0 komentar:
Posting Komentar