Selasa, 31 Maret 2009

Tafsir QS. At taubah: 47


Alhamdulillahirobbil ‘alamin semoga sholawat dan salam selalu tercurah kepada Rosululloh, keluarga, para sohabat dan siapa saja yang mengikuti manhajnya hingga akhir zaman.

Sebuah misi pendakian gunung yang menjulang tinggi dengan ribuan keindahan yang akan disaksikan di atas puncaknya tidak mudah didapat kecuali dengan pendakian yang melelahkan, bekal yang sangat cukup dan kesabaran yang tinggi dilengkapi dengan panduan yang tepat dan benar sehingga akan sampai dengan tepat ke puncak gunug, jika dalam pendakian tersebut diikuti oleh peserta yang tidak terlatih dan tidak memiliki bekal maka ketahuilah bukan hanya sekedar mengganggu pendakian tapi sangat berbahaya bagi para pendaki yang lain. Begitu juga dengan Al jihad, Rosululloh solallohu alaihi wasallam mengumpamakan sebagi puncak dari dien ini, orang yang berada di jalan jihad adalah orang yang sedang menempuh pendakian tempat tertinggi dalam Islam sudah tentu untuk berjihad di jalan Alloh Ta'ala sangat membutuhkan bekal yang sangat lengkap sehingga akan merasakan manisnya jalan jihad sekalipun dihiasi dengan penjara, diusir, aneka darah yang tercurah dan daging yang terpotong potong, oleh sebab itu Alloh Ta'ala perintahkan bagi yang lemah sebelum berjihad untuk beri'dad agar mampu memikul beban perjalanan jihad demi tegaknya kalimat Alloh Ta'ala di muka bumi, Al i'dad adalah ukuran untuk menimbang antar mu'min dan munafik, orang munafik mulai akan sangat kelihatan ketika datang perintah I'dad ini, sebagimana firman Alloh Ta'ala
Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, Maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan kepada mereka: "Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu."(QS. At taubah: 46)

Begitulah Alloh Yang Maha Benar mengabarkan tentang sifat orang munafik yang enggan untuk beri'dad sebagaimana Alloh ta'ala pun enggan jika mereka bergabung dengan para mujahidin untuk keluar di jalan jihad.

Surat At Taubah ayat 47 di atas adalah larangan dari Alloh Ta'ala menyertakan orang munafik untuk bergabung dalam barisan jihad, sedangkan orang munafik yang berhasil masuk ke dalam barisan mujahidin mereka adalah kaum munafik yang sudah sangat tertipu oleh Alloh Ta'ala dan sangat berbahya bagi kaum mukminin.Alloh Ta'ala berfirman. Artinya: “Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk Mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang Amat suka mendengarkan Perkataan mereka. dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.” (QS. At taubah: 47)

Ayat ini adalah alasan dan sebab Alloh marah karena keikut sertaan mereka dalam barisan jihad, Ibnu katsir menjelaskan pada pada ayat sebelumnya " kalu seandainya mereka ingin keluar ikut bersamamu wahai Muhammad untuk berjihad niscaya mereka mempersiapkan untuknya,akan tetapi Alloh murka kepada mereka secara taqdir serta menahan mereka untuk keluar,kemudian Alloh menjelaskan alasan kemurkaannya dengan ayat ini. Yaitu karena mereka para penakut dan pengecut dan mereka akan segera keluar berjalan di tengah tengah kalian dengan membawa kebencian namimah dan fitnah,padahal diantara kalian ada orang yang mentaati mereka dan suka mendengarkan omongan mereka,bahkan selalu meminta nasehat kepada mereka,karena tidak mengetahui keadaan mereka,itu akan menyebabkan keburukan dan kerusakan besar di antara kaum mukminin.

Imam Mujahid,Qotadah dan ulam mufasirin yang lain berkata tentangMaksudnya sumber berita yang mereka mendengarkan dan menjadikannya sebagi sandaran,dan ini bukan dalam urusan keluar di jalan jihad saja melainkan pada setiap keadaan dan kondisi mereka,Muhammad bin ishaq menyebutkan bahwa orang yang minta izin untuk tidak ikut berperang di antaranya Abdullah bin Ubay dan Aljad bin Qois,sedangkan mereka merupakan pembesar kaum, maka Alloh Ta'ala menahan mereka karena ilmunya jika mereka sampai bergabung bersama pasukan Rosululloh niscaya akan menimbulkan kerusakan di dalam pasukan padahal di antara pasukan Rosululloh ada orang yang mencintai mereka dan mentaatinya karena mereka merupakan pembesar kaumnya.kemudian Allloh mengabarkan tentang kesempurnaan ilmunya,dengan firmanNya Maka Alloh menjelaskan apa yang tidak kita ketahui ,kalau seandainya mereka sampai keluar bersama pasukan Rosulillah niscaya aneka ragam kerusakn akan terjadi,sebagai mana firmannya

Artinya: Dan Sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka: "Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. dan Sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), (QS Annisa : 66)

Imam Al qurthuby menyebutkan bahwa ayat ini adalah hiburan bagi kaum mukmini karena ketidak ikut sertaan orang munafiq dalam barisan jihad,sedangkan khobal adalah kerusakan ,namimah, memancing ihtilaf dan persengketaan yang terjadi jika mereka sampai bergabung dengan barisan jihad.

Renungan Ayat

Tidak usah banyak berharap kepada mereka kaum munafik,karena di jalan jihad selalu ada sunnah tabdil,justru kita perlu meninggaktkan usaha agar mereka tidak bergabung dengan barisan kita karena bukan kebaikan yang akan kita dapat melainkan kerusakan yang besar,kita tidak perlu khawatir dengan jumlah yang sedikit tapi kita mesti berusaha dan sangat teliti jika kemunafikan sudah menggerogoti ikwah sehingga terbawa ke medan jihad sehingga akan menimbulkan kerusakan untuk kejayaan islam dan kaum muslimin.biarlah jumlah sedikit akan tetapi dengan kekuatan iman yang penuh karena Alloh Ta'ala berfirman;

“Dan orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar."(QS. Al baqoroh : 249)

Dan Alloh Ta'ala berfirman

Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang Rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.(QS Arrum :47)



0 komentar:

 
.