Allah ta’ala telah menyiapkan bagi mujahidin dan orang-orang yang mati syahid di jalan-Nya berbagai karamah, anugerah, ketinggian maqom, dan ketinggian kedudukan yang tidak dapat dicapai melalui ibadah-ibadah yang lain bahkan lewat shalat, zakat, puasa, haji, seta seluruh bentuk ibadah dan qurobah (pendekatan dari Allah yang lain).
Maka pantaslah jika kaum muslimin yang shadiqin di zaman dan tempat berlomba-lomba untuk berangkat ke medan-medan jihad dan kancah-kancah peperangan kapan mereka mendengar seruan jihad, meninggalkan segala harta benda dunia yang fana dan pasti lenyap di belakang mereka.
Adapun sebagian riwayat yang menerangkan tentang karomah mujahidin dan para syuhada’ di jalan Allah adalah sebagai berikut :
1. Mereka memperoleh pahala yang sangat besar.
Mereka memperoleh pahala yang paling besar, kedudukan yang paling baik, dan tingkatan yang paling tinggi.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
Dari Ibnu Abbas ra. dia berkata, bahwasannya Rasulullah keluar menemui para shahabat ketika mereka sedang duduk-duduk di majelis mereka. Lalu beliau bertanya,
“Maukah aku beritahukan kepada kalian manusia yang paling baik kedudukannya?” Mereka menjawab, “Tentu, ya Rasulullah.” Beliau berkata : “Seseorang yang memegang kendali kudanya di jalan Allah sehingga dia mati atau terbunuh.” Tanya beliau. “Tentu ya Rasulullah” sahut mereka, beliau berkata : “Seseorang yang mengasingkan diri di syi’ib (celah antara dua bukit), menegakkan shalat, menunaikan zakat, menyingkir dari kejahatan manusia. Maukah kalian aku beritahu manusia yang paling jelek?” “Tentu ya Rasulullah” sahut mereka. Beliau berkata : “Orang yang di mintai dengan menyebut nama Allah namun dia tidak mau memberi.” (HR. At-Tirmidzi, An-Nasa’I, dan Ibnu Majah)
2. Amal mereka terus mengalir, dan ia merupakan amalan yang paling utama.
Amal mereka merupakan amal yang paling utama, dan dialirkan kepada mereka pahala dari amal mereka hingga hari kiamat.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Ribath sehari semalam adalah lebih baik daripada berpuasa sebulan dan berdiri shalat pda malamnya, dan jika ia mati dalam ribth maka terus dialirkan kepadanya amalan yang bias ia kerjakan, dan terus dialirkan rezkinya kepadanya, serta diamankan dari siksa kubur.” (HR. Muslim, Ath-Tirmidzi, An-Nasa’I dan Ath-Thabrani)
“Setiap amal akan terputus dari pemiliknya apabila ia mati kecuali seorang murabith di jalan Allah, karena sesungguhnya akan ditumbuhkan (dikembangkan) terus amalnya untuknya hingga hari kiamat, dan dia aman dari fitnah (pertanyan) kubur.”
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Tiada sesuatu yang lebih dicintai Allah daripada dua tetesan dan dua bekas, tetesan air mata lantaran takut kepada Allah dan tetesan daah yang tertumpah di jalan Allah. Adapun dua bekas itu ialah bekas di jalan Allah, dan bekas faridhah dari faridhah-faridhah Allah.”
(HR. At-Tirmidzi)
3. Mereka hidup diberi rizki
Mereka hidup di sisi Rabb mereka serta diberi rizki hingga hari kiamat, oleh karena itu orang yang syahid tidak dimandikan dan tidak dikafani---tetap enggan pakaiannya---dan tidak pula dishalati jenazahnya sebagaimanna telah diterangkan di muka.
Dan dari Masruq ra, dia berkata, “Kami bertanya kepada Abdullah tentang ayat ini :
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Rabbnya dengan mendapat rizki.” (QS.Ali Imran 169)
Dia menjawab, “Adapun aku, sungguh aku telah menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah saw, yang kemudian beliau menjawab,
“Ruh-ruh mereka berada di dalam jasad burung hijau, bagi burung itu ada lampu-lampu yang menggantung pada ‘Arsy, ia bebas terbang ke manapun yang disukainya, kemudian ia akan kembali lagi bernaung di lampu-lampu tersebut. Allah mendatangi mereka dan bertanya, “Apakah kalian mengingikan sesuatu?” “Apalagi yang kami inginkan, sedangkan kami bebas terbang dalam surga sesuka kami?” jawab mereka. Allah menanyakan hal tersebut terhadap mereka sampai tiga kali, hingga ketika mereka merasa bahwa mereka tidak akan dilepaskan daripada ditanya, maka menjawablah mereka, “Wahai Rabb kami, kami ingin Engkau kembalikan ruh-ruh kami pada jasad-jasad kami sehingga kami dapat terbunuh lagi di jalan-Mu.” Tatkala Allah melihat bahwa mereka sudah tidak memiliki hajat, maka ditinggalkanlah mereka.” (HR. At-Tirmidzi)
4. Terlindung dari nereka jahannam
Terlindung dari neraka jahannam sejauh tujuh parit, setiap parit (lembarnya) seperti tujuh langit dan tujuh bumi.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang beribath sehari di jalan Allah, maka Allah akan menjadikan antaranya dengan neraka sejauh tujuh parit, dan setiap parit (lebarnya) sepaeri tujuh langit dan tujuh bumi.” (Ath-Thabrani)
5. Amal mereka dilipatgandakan dari yang lain
Amal shaleh mereka dilipatgandakan dari amal-amal yang dikerjakan selain mereka dengan ribuan derajat dan hasanat.
“Berbahagialah bagi orang yang memperbanyak dzikullah saat berjihad fie sabilillah, karena ia akan memperoleh dengan setiap kata (yang diucapkannya) sebanyak tujuh puluh ribu hasanat, setiap hasanat daripadanya dilipatkan sepuluh kali bersama dengan yang ada padanya di sisi Allah sebagi tambahan.”
(HR.At-Thabrani)
6. Utusan – utusan Allah dan pahala mereka telah dijamin
Mereka adalah utusan-utusan (delegasi) Allah, Allah menyeru mereka dan mereka memenuhi seruan-Nya, dan Allah telah menjamin pertolongan, pahala dan surga untuk mereka.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji di Baitullah, dan orang yang berumrah adalah delegasi (utusan) Allah, Allah menyeru mereka dan mereka memenuhi seruan-Nya.” (HR.Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al-Baihaqi dan Ibnu Khuzaimah)
7. Mereka mendapatkan ampunan dan do’a mereka dikabulkan
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah kalian suka, Allah mengampuni dosa-dosa kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga?” Berperanglah kalian di jalan Allah! Barangsiapa yang berperang di jalan Allah sekedar waktu orang memerah susu onta, maka wajib baginya masuk surga.”
(HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim)
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Diampunkan bagi orang yang mati syahid dari semua dosa, kecuali hutang.”
(HR. Muslim dan Ahmad)
8. Ingin Mati syahid berulang kali
Mereka ingin mati syahid berkali-kali karena melihat keutamaan syahadah.
“Tiada seorang yang masuk surga ingin kembali lagi ke dunia, meski ia memiliki seluruh kekayaan yang ada di muka bumi, kecuali orang yang mati syahid, ia berangan-angan bisa kembali ke dunia kemudian terbunuh dalam jihad hingga sepuluh kali, lantaran apa yang dilihatnya dari kemuliaan yang diberikan padanya.”
(HR.Al-Bukhori, Muslim dan At-Tirmidzi)
9. Mereka dinaungi para malaikat dan memperoleh pakaian surgawi
Mereka dinaungi para malaikat, memperoleh pakaian surgawi dan mahkota.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Jasad ayahku dibawa kepada Nabi saw, musuh telah mencincang jasadnya. Lalu diletakkanlah jasad ayahku itu di hadapan beliau. Sementara aku sendiri pergi untuk menyingkap kain penutup wajahnya, namun kaumku melarangku. Lantas beliau mendengar jerit tangis seorang wanita—ada yang mengatakan bahwa ia adalah putri ‘Amru atau saudari ‘Amru--, maka beliaupun bertanya : “Kenapa engkau menangis?” Atau mengatakan: “Janganlah engkuu menangis, sepanjang para malaikat menaunginya dengan sayap-sayapnya.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
Datang riwayat dalam sebuah hadits,
“… Bahwa mula pertama tetes darahnya yang mengering akan menghapuskan segala perbuatan (dosa) yang dikerjakannya, dan akan turun menjemputnya dua orang istri dari golongan bidadari bermata jeli, mengusap bekas debu dari wajahnya seraya mengatakan, “Selamat datang bagimu”, dan ia pun membalas ucapan mereka berdua, ‘Selamat datang bagi kalian berdua”. Kemudian ia dipakaiankan seratus buah pakaian dari tenunan Bani Adam, namun bahan tenunan itu dari tumbuhan surga, andaikata pakaian-pakaian tersebut diletakkan antara jari-jari niscaya cukup termuat, dan adalah ia mengatakan, “Aku pernah diberi khabar bahwa pedang itu adalah kunci penbuka surga.”
10. Mereka merasakan kamatian seperti dicubit dan tidak disiksa di dalan kubur mereka.
Kematian bagi mereka hanya terasa seperti dicubit dan mereka tidak disiksa di dalam kubur mereka, aman dari ketakutan pada hari kiamat dan dari halilintar, dan mereka melihat tempat-tempat tinggal mereka di dalam surga.
Rasulullah bersabda,
“Orang mati syahid tiada merasakan sentuhan kematian melainkan hanya seperti salah seorang di antara kalian merasakan dicubit.”
(HR.At-Tirmidzi, An-Nasa’I, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
Dan dalam hadits lain dikatakan,
“… Dan dia aman dari fitnah kubur, serta akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dalam keadaan aman dari ketakutan besar (kedahsyatan hari kiamat).” (HR.Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)
11. Ruh-ruh mereka berada dalam jasad burung
Ruh-ruh mereka berada dalam jasad burung hijau, ia bebas terbang mencari makan di dalam surga ke manapun yang disukainya.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya ruh-ruh orang yang mati syahid berada dalam rongga/jasad burung hijau di beri makan buah-buahan dan pepohonan surga.” (HR.At-Tirmidzi)
Allah berfirman,
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Rabbnya dengan mendapat rizki.” (Ali-Imron 169)
12. Dibangkitkan di atas kendaraan kebesaran dan darah mereka mengalir
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Tatkala para hamba berdiri untuk dihisab, datang sekelompok kaum menyandangkan pedang di atas pundaknya, dan darah mereka mengucur. Mereka berkerumun di pintu surga… Maka orang-orang bertanya, “Siapa mereka?” Lalu dijawab, ‘Mereka adalah para syahid, mereka hidup dan diberi rezki.” (HR.Ath-Thabrani)
13. Dikawinkan dengan bidadari serta dapat memberi syafa’at
Disebutkan dalam sebuah hadits,
“…dan dikawinkan dengan 72 orang bidadari, dan dapat memberi syafa’at kepada 70 orang dari karib kerabatnya.” (Hr.Ibnu Majah, At-tirmidzi, Ahmad dan Ath-Thabrani)
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Orang yang mati syahid dapat memeberi syafa’at kepada 70 orang keluarganya.” (HR.Abu Dawud dan Ibnu Hibban)
14. Dari bawah senjata mereka terletak surga-surga abadi
Dari bawah senjata mereka, terletak surga-surga yang abadi. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
“Ketahuilah bahwasannya surga itu adalah di bawah bayangan pedang.” (HR.Al-bukhori, Muslim dan Abu Dawud)
Rasulullah saw. bersabda,
“…sesungguhnya pedang itu adalah penghapus dosa-dosa…” (Hr.Ahmad, Ath-Thabrani dan Ibnu Hibban)
15. Mereka adalah manusia terbaik yang dicintai Allah dan Allah tersenyum melihat mereka.
Allah berfirman,
“Sesungguhnya Allah menyukai orang - orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaff 4)
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Tiga golongan manusia yang Allah tersenyum kepada mereka : 1. Seseorang tatkala ia bangun malam untuk shalat. 2. Kaum ketika berbaris untuk shalat. 3. Kaum ketika berbaris untuk perang”.(Isa)
0 komentar:
Posting Komentar