Minggu, 13 Juli 2008

Akhbar, edisi ke-7, Brain-news.blogspot.com



Demo Warga Afghanistan Terhadap Tentara AS

Jalalabad, (arrahmah) - Ratusan warga berdemonstrasi di jalan-jalan Afganistan timur pada Senin, sesudah seorang bapak dan puteranya tewas dibunuh tentara pimpinan Amerika Serikat (AS), kata gubernur dan saksi mata.
Sekitar 200 orang berunjukrasa di daerah Khogyani di propinsi Nangarhar, berteriak "Kami ingin pengadilan atas yang bertanggung jawab atas kematian penduduk", kata saksi, seperti dikutip AFP.

Sekutu pimpinan AS dan tentara Afganistan pada malam itu meronda di Khogyani ketika melihat pejuang memasang bom di jalan, kata Gubernur Khogyani Haji Zalmai Khan kepada AFP.
"Mereka menembak dan membunuh pejuang itu di tempat, yang diikuti tembakan susulan dari pangkalan sekutu atas dugaan tempat persembunyian Taliban di daerah tersebut," kata Khan.
"Salah satu peluru itu jatuh di rumah di desa terdekat dan menewaskan seorang bapak dan puteranya, yang adalah penduduk, bukan Taliban," ujarnya.
Pasukan sekutu itu menyangkal menyebabkan korban penduduk di daerah Khogyani, tapi menyatakan tidak bisa memberikan rincian, karena gerakan mereka di daerah tersebut masih berlangsung pada Senin.
Juru bicara Taliban, yang digulingkan dari kekuasaan pada ahir 2001 oleh serbuan pimpinan Amerika Serikat, menyatakan menewaskan sepuluh tentara Amerika Serikat akibat ledakan jalanan di daerah itu.
Seorang laki-laki dan satu anak-anak cedera pada tengah Maret sesudah tentara Inggris pimpinan NATO peronda kota bergolak Kandahar, Afgan selatan, menembaki mobil penduduk, kata saksi.
Tentara menembak beberapa kali ke arah kendaraan itu, yang mendekati tentara itu saat mereka berjalan meronda di dekat stadion kota tersebut, kata wartawan AFP di tempat kejadian itu.
Lebih dari 1.000 tentara Afganistan dan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO terlibat pertempuran besar dengan pejuang Taliban, yang terkumpul di desa kurang dari 20 kilometer dari kota itu pada pekan sebelumnya.
Tentara gabungan pimpinan Amerika Serikat menewaskan tiga pria, dua anak-anak dan satu wanita dalam serangan di Afganistan tenggara, kata pejabat propinsi dan warga desa pada Rabu.
Korban di kalangan warga merupakan masalah peka, karena merusak dukungan masyarakat pada kehadiran tentara asing dan pemerintah dukungan Barat Presiden Hamid Karzai.
"Kami akan ikut jihad" dan "Matilah Bush!" teriak warga Desa Muqibel di propinsi Khost, tempat peristiwa itu terjadi malam sebelumnya.
Tentara asing menyerang dua rumah berdekatan milik dua bersaudara dan menewaskan tiga pria, dua anak-anak dan satu wanita dari kedua bersaudara itu, kata gubernur Gul Qasim.
Korban anak-anak itu, dua anak laki-laki berusia tidak lebih dari 10 tahun, mendapat luka peluru pada kepala dan dada, kata saksi.
Satu kerumunan besar pria marah berkumpul ketika warga desa membantu imam setempat memandikan jenasah korban tersebut sebelum pemakaman. Wanita terdengar menjerit dan meratap di dalam rumah itu.
"Saya mengutuk ini dengan keras," kata gubernur Khost Arsala Jamal kepada wartawan, "Pasukan Afganistan tidak terlibat. Itu merupakan pelanggaran atas janji tentara asing bahwa mereka akan menggalang gerakan dengan kami. Itu merupakan tantangan bagi kami dan itu mengasingkan rakyat."
Gabungan pimpinan Amerika Serikat memiliki sekitar 7.000 tentara di Afganistan, yang terpisah dari ISAF, yang terlibat dalam gerakan "anti-teror". [ant]

Enam Murtaddin Tewas, 14 Luka-luka Dalam Pertempuran Dengan Mujahidin Al Qaeda di Aljazair
Ahad 29 Jun, 05:04 AM
AlJazair, (armnews) - Enam orang polisi dan tentara Murtad tewas serta 14 luka-luka dalam sebuah pertempuran dengan Mujahidn Al Qaeda Al Jazair atau lebih populer dengan sebutan Tanzim Al qaeda fi Biladel Maghrib.
Pertempuran itu terjadi pada Kamis dan Jumat, menurut laporan itu sebagaimana dikutip Dibeberapa sumber berita.
Di tempat peristirahatan Aftis tidak jauh dari Jijel, sekelompok pejuang TAQFIM (Tanzim Al qaeda fi Biladel Maghrib) --sekitar 30 orang-- yang telah dikepung oleh militer murtad berpencar dalam tiga komando dan melawan kembali untuk keluar dari wilayah itu.
Empat orang anggota pasukan keamanan mutad tewas ketika kelompok komando mujahidin pertama menyerang kendaraan mereka.
Kelompok komando mujahidin kedua menyerang seorang penjaga sedangkan kelompok ketiga menyerang petugas polisi yang disebut sebagai pasukan bala bantuan.

Dua tentara tewas dan 11 yang lain terluka dalam serangan di pantai Kabylian itu.
Selama beberapa Tahun terakhir ini, Pemerintah Al Jazair kewalahan dalam menghadapi Para Mujahidin, dan telah banyak sekali Tentara Boneka yang Mati dalam Aksi2 Mujahidn Al Jazair, Semoga Allah Menjaga Para Mujahidn di Seluruh Dunia.(prince/armnews)

MUJAHIDIN TALIBAN PAKISTAN UMUMKAN HUKUM MATI DUA MATA-MATA
Jum'at 27 Jun, 03:03 PM
Khar, Afghanistan, (armnews) - Kelompok Mujahidin Taliban Pakistan Jum`at menjatuhi hukuman mati terhadap dua orang Afghanistan di depan ribuan orang setelah kedua laki-laki itu didapati melakukan mata-mata untuk kepentingan pasukan Amerika Serikat, kata seorang korenponden AFP dan para pejabat di sini.
Baku-tembak juga membubarkan kerumunan massa itu setelah pembunuhan di dekat Khar, kota terbesar di distrik wilayah suku di wilayah baratlaut, Bajaur, tersebut, yang mengakibatkan delapan orang lainnya cedera, kata koresponden tersebut dan para saksi mata.

Mujahidin Taliban memenggal kepala salah seorang dari mereka dan menembak tewas yang lain, setelah menuduh mereka menyampaikan informasi kepada pasukan koalisi Salibis di Afghanistan, yang melakukan serangan rudal terhadap Bajaur pada Mei lalu, yang menewaskan 14 orang awam.

"Terjadi hukuman mati yang dilakukan di depan umum oleh Mujahidin Taliban terhadap dua orang, yang diculik dua hari yang lalu oleh Taliban dengan tuduhan melakukan kegiatan mata-mata," kata seorang pejabat keamanan setempat kepada AFP. Ia menambahkan bahwa hal itu terjadi 10 kilometer di barat Khar.

Seorang koresponden AFP yang menyaksikan pelaksanaan hukuman mati itu mengatakan, lebih dari 5.000 orang berkumpul di lapangan terbuka untuk menyaksikan hukuman tersebut.

Taliban kemudian mengumumkan melalui alat pengeras suara bahwa lelaki tersebut adalah mata-mata yang memasok informasi kepada pasukan kafisr salibis AS di Afghanistan, yang mengakibatkan terjadinya serangan udara oleh pasukan koalisi pada 14 Mei lalu.
"Kedua lelaki tersebut wajahnya ditutupi dan tangan mereka diikat. Salah seorang dari mereka dipancung dengan pedang di tengah teriakan Allahu Akbar, dan seorang lainnya ditembak dengan senjata Kalashnikov," kata koresponden itu.
Setelah hukuman mati usai Mujahidin Taliban mulai melakukan tembakan ke udara sebagai tanda kegembiraan (prince/bbs/ant)


0 komentar:

 
.