Sejarah Islam mengabadikan bahwa Mesir adalah sebuah negeri yang melahirkan Fir'aun. Sebuah nama yang diabadikan Allah untuk mewakili manusia yang mengaku dirinya Tuhan. Fir'aun yang terlahir di negeri ini ternyata tidak hanya di zaman nabi Musa 'alaihi salam saja, namun sampai detik ini pun Fira'un-Fir'aun baru masih bercokol di pucuk pimpinan Mesir. Allah Maha Adil. Allah melahirkan 'Fir'aun', Allah pun menurunkan 'Musa' sebagai sosok Mujahid yang gagah berani menentang kedzaliman.
Adalah Khalid Islambuly, seorang pemuda gagah berani yang menorehkan sejarah emas perjuangan Islam. 'Azzamnya yang kuat melahirkan sejarah baru pergerakan Islam. Di tangan timnyalah Sadat berhasil di'eksekusi'. Khalid terlahir sebagai anak keempat dari empat bersaudara. Ia terbina dalam keluarga yang ta'at. Menurut keterangan ibunya, Khalid paling menjaga shalat
Tahun 1978, Khalid lulus dari akademi militer Mesir. Namun jiwa kemiliterannya tidak membuat luntur 'azzamnya yang kuat dalam memerangi Yahudi. Keterlibatannya dalam sebuah tandzim menghantarkannya kepada pemahaman, bahwa Islam ini bukanlah hanya sekadar shalat dan puasa saja, namun kesempurnaan Islam juga meliputi jihad, pengorbanan, dan tanggung jawab.
Khalid masuk menjadi anggota militer Mesir. Prestasinya cukup gemilang, sehingga menghantarkannya di jajaran elite militer Sadat. Tanggal 6 Oktober merupakan hari yang paling bersejarah bagi Khalid. Hari itu militer Mesir mengadakan sebuah perhelatan akbar berupa devile dan demonstrasi persenjataan. Dalam kesempatan ini, Khalid terpilih menjadi salah satu bagian dari devile itu. Dalam hatinya ia berkata, "Baru kali ini aku dilibatkan dalam momen seperti ini, pastilah Allah memberi hikmah yang besar pada diriku."
Setelah merenung beberapa saat, terdetik dalam hatinya untuk melaksanakan tugas suci; membunuh Sadat. Hatinya sesak melihat kelakuan Sadat yang sudah melewati batas. Sadat telah kafir, meninggalkan hukum Allah, kerja sama dengan Yahudi dalam memerangi kaum Muslimin dan memenjarakan ulama'-ulama' yang mukhlis.
Hari itu cuaca Mesir cukup cerah. Menurut rencana, perhelatan ini akan dihadiri langsung oleh Anwar Sadat. Sudah menjadi peraturan kemiliteran Mesir, bahwa dalam acara seperti ini tak satupun boleh membawa peluru tajam. Namun Khalid dan timnya tidak kehabisan akal, puluhan peluru ia masukkan ke pakaian dalamnya. Khalid berada dalam sebuah barisan pasukan tank yang telah terkondisikan sebelumnya. Setelah keluar dari markas militer, peluru segera ia masukkan ke dalam magazine senjata laras panjangnya.
Tank tepat melewati depan kursi Sadat. Komando dari luar telah berkumandang. Dengan langkah cepat, Khalid segera muncul ke permukaan sembari memberondongkan pelurunya ke arah Sadat. Ketika itu Sadat sedang asyiknya menikmati demonstrasi pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara Mesir. Khalid tidak sendiri di
Akhirnya Khalid Islambuly dieksekusi Mahkamah Militer Mesir pada tanggal 8 Maret 1982. Tatkala berbajukan merah, baju ekseskusi, Khalid berkata, "Wahai ibuku, bagaimana pendapatmu tentangku?" Ibunya berkata, "Ilbas jadiidan wa 'isy sa'iidan wa mut syahiidan." (Selamat mengenakan pakaian baru. Hiduplah mulia dan matilah sebagai seorang syuhada').
0 komentar:
Posting Komentar