Jika pelakunya meninggal, ia tidak dimandikan, tidak dikafani, tidak dishalati, serta tidak dimakamkan di pemakaman Islam
Hidayatullah.com--Rabithah Ulama Filisthin (Ikatan Ulama Palestina) menegaskan bahwa melakukan aktivitas spionase dan bekerja sama untuk musuh Islam, terhadap umat Islam, merupakan bentuk loyalitas terhadap orang-orang kafir. Melakukan hal demikian, bisa mengeluarkan pelakunya dari keimanan, sebagaimana dilansir oleh oleh situs Al Islam Al Yaum (27/5).
Rabithah juga menegaskan bahwa siapa yang meninggal dalam keadaan demikian, maka dia meninggal dalam keadaan kafir, tidak dimandikan, tidak dikafani, tidak dishalati, serta tidak dimakamkan di pemakaman Islam.
Keterangan tersebut dinyatakan oleh pihak Rabithah pada hari Rabu (26/5) kemarin, dengan disertai nukilan beberapa ayat dan hadits.
Di samping itu, Rabithah juga mengingatkan pentingnya digalakannya gerakan memerangi para “antek” yang melakukan kerja sama dengan musuh, serta menjaga umat umat Islam dari dampak buruk serta pengkhiatan yang dilakukan oleh mereka.
Rabithah juga menjelaskan bahwa aktivitas spionase menyebabkan terbukanya rahasia mengenai jihad dan perlawanan, serta mengakibatkan kegagalannya. Dan hal itu menyebabkan meningkatnya kekuatan musuh.
Terhadap Kementerian Dalam Negeri Palestina di Gaza, Rabithah juga memberikan pujian atas jerih payah mereka selama ini dalam melakukan upaya memerangi aktivitas tercela tersebut, serta membuka kesempatan taubat bagi para pelakunya. [tho/aly/www.hidayatullah.com]
Kamis, 27 Mei 2010
Murtad, Jadi Mata-Mata untuk Kepentingan Musuh Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar