Senin, 24 Agustus 2009

Syahidnya Syaikh Maqdisi dan Pengkhianatan Hamas


Syahidnya Syaikh Maqdisi dan Pengkhianatan Hamas


Jum’at, 14 Agustus 2009, Masjid Ibnu Taimiyyah, Rafah, Gaza, Palestina. Ketika itu, sholat Jum’at baru saja akan dimulai. Syekh Abdul Latif Musa, alias Syekh Abu Al Nur Al Maqdisi berdiri di atas mimbar. Beliau mengenakan jubah putih, berlapis gamis coklat keemasan, dengan janggut tebal, menambah kharisma ulama paruh baya tersebut. Sejenak Ia pun membacakan secarik kertas yang berada di tangannya.

“Kami deklarasikan lahirnya Emirat (Negara) Islam Palestina” ujarnya di hadapan jama’ah sholat Jum’at yang segera menyambutnya dengan pekikan takbir membahana. Sementara itu, empat orang berpakaian hitam, mengenakan tutup kepala, dan satu orang mengenakan rompi yang sudah dipasangi dengan bom, bersenjata lengkap berjaga-jaga. Mereka adalah pasukan Jundu Ansharullah, sekaligus pengawal Syekh Abdul Latif Musa. Beliau melanjutkan pidatonya dan bertanya kepada para jama’ah. “Pada siapa anda takut?" Amerika? Inggris? Perancis? Uni Eropa? Anda sebaiknya takut hanya kepada Allah," ujarnya lagi berapi-api.




Mujahidin Jundu Ansharullah Sedang Mengawal Syaikh Abu Noor Al Maqdisi (rahimahullah)

Selepas sholat Jum’at, Syekh dan para pengawalnya meluapkan kegembiraan dan rasa syukur atas deklarasi Imarah Islam Palestina dengan berkeliling di sekitar Masjid. Sebagian jamaah dan warga sekitar berpartisipasi dengan mengacungkan dan mengepalkan tangan seraya bertakbir. Beberapa bocah bahkan antusias ikut berparade, berdampingan dengan beberapa pejuang Jundu Ansharullah yang bersenjata lengkap, sebagian dari mereka mengenakan penutup kepala bertuliskan kalimat syahadat. Sebuah pemandangan yang mengharukan.

Tiba-tiba terdengar letusan tembakan susul menyusul. Polisi Hamas, menyerang Masjid Ibnu Taimiyyah tersebut karena menganggap deklarasi Imarah Islam Palestina yang dilakukan Syekh Abdul Latif Musa bersama Jundu Ansharullah adalah sesuatu yang dilarang. Pertempuran sengitpun tidak terhindari hingga malam hari. Pasukan Jundu Ansharullah balas menyerang Hamas. Mereka sudah bersumpah akan balas menyerang Hamas jika mereka diserang. Syekh Abdul Latif Musa bahkan baru saja mengatakan sebelumnya :

"Siapapun yang menumpahkan darah kami, darahnya akan kami tumpahkan juga.!. Jika mereka (Hamas) mendekati masjid mereka akan tahu bahwa hari-hari mereka akan menjadi semakin pendek."

Pertempuran pun pecah dan berlangsung selama kurang lebih 7 jam. Syekh Abdul Latif Musa alias Syekh Abu Al Nur Al Maqdisi syahid Insya Allah. Sementara itu, 24 orang lainnya termasuk 6 polisi Hamas tewas, dan lebih dari 150 orang mengalami luka-luka. Dunia pun gempar. Kaum Muslimin berduka. Pertempuran ini menyisakan sekian tanda tanya akan nasib perjuangan jihad kaum Muslimin di Palestina. Apakah ini menandakan babak baru jihad Palestina ?

Baca selanjutnya disini ....

0 komentar:

 
.