Rabu, 07 Mei 2008

Tafsir QS: albaqoroh [2] : 216




Syaikh Sulaiman Audah berkata "Pembicaraan tentang jihad adalah urusan yang sangat tinggi dan agung sekalipun sangat dibenci oleh nafsu,sebagaimana firman Alloh diatas, karena isinya adalah urusan pembebasan seseorang hamba dan umat dari mengibadahi syahwat dan membersihkan jiwa dari kebingungan, penakut dan kehinaan. Begitu juga jihad adalah jalan untuk membela Dien dan cara untuk membuat takut musuh serta menjayakan islam di seluruh penjuru bumi, serta membebaskan umat dari kehinaan yang menimpa mereka dan dengannya akan terpisah antara ahlil iman dengan ahlil kufri dan tersingkaplah orang-orang munafiq yang di dalam hatinya ada penyakit".

A. Perkataan para mufasir tentang,

Ibnu Katsir berkata, "Ayat ini adalah kewajiban dari Alloh Ta'ala kepada kaum muslimin untuk berjihad sehingga bisa menghentikan kerusakan yang dilakukan musuh-musuh islam kepada kemulyaan islam."

Imam Az Zuhry
berkata, "Jihad diwajibkan kepada setiap orang baik kepada yang berangkat berperang atau yang duduk, sedangkan kepada yang duduk tetap wajib apabila dimintai tolong maka harus memberikan pertolongan, apabila dimintai do'a maka hendaknya berdo'a dan apabila diminta untuk berangkat maka harus berangkat, apabila tidak dibutuhkan maka tidak mengapa duduk tidak berangkat berjihad. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barang siapa yang mati dan belum berperang bahkan tidak terdetik dalam hatinya kemauan untuk berperang maka mati dalam cabang kejahiliyahan."

Dan sabda beliau yang lain, "Tidak ada lagi hijroh setelah Fathul makkah tetapi yang ada adalah jihad dan niyat." Sedangkan jihad itu dibenci nafsu karena sangat sulit, berat dan merepotkan kalian, baik luka atau terbunuh begitu pula sulitnya dalam perjalanan dan melumpuhkan musuhnya.


Imam Alqurthuby berkata, "Inilah kewajiban jihad yang Allah Ta'ala menjelaskannya sebagai ujian dan wasilah untuk mendapatkan surga. Dan yang dimaksud dengan perang adalah memerangi orang kafir sebagaimana yang dimaklumi, dan nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam belum diizinkan berperang selama tinggal di Makkah, baru setelah hijrah Allah Ta'ala mengizinkan untuk memerangi orang musyrik yang memerangi, kemudian mengizinkan untuk memerangi musyrikin secara menyeluruh.

Allah berfirman; ٌ
Artinya: "Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu." (QS. Al Hajj: 39) Imam As sa'dy berkata, "Ayat ini mengandung perintah berperang di jalan Allah Ta'ala untuk kaum muslimin setelah mereka diperintahkan untuk meniggalkannya karena lemah dan tidak mempunyai kekuatan untuk melaksanakannya, setelah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam hijrah ke Madinah dan kaum muslimin kuat dan banyak maka diperintahkan untuk berperang, dan Allah Ta'ala mengkabarkan bahwa jihad sangat dibenci oleh nafsu karena banyak menguras tenaga, capek dan susah payah serta menemukan aneka ragam rasa takut dan sangat bertolak belakang dengan kesenangan, tetapi sekalipun demikian jihad sangat baik dan luar biasa karena banyak mengandung pahala yang besar, terbebas dari siksa neraka yang kejam dan bisa mengalahkan musuh serta mendapatkan keuntungan yang banyak baik ghonimah atau yang lainnya, semuanya merupakan kebaikan yang tersembunyi di balik suatu yang sangat dibenci.

B. Perkataan para mufasir tentang

Ibnu Katsir berkata, "Ketahuilah bahwa dengan perang akan mendatangkan kemenangan, mengalahkan musuh dan bisa menjaga wilayah, harta, tempat tinggal dan keluarga. Ini mencakup segala urusan, terkadang seseorang mencintai sesuatu padahal tidak ada kebaikan dan maslahatnya, seperti halnya meninggalkan jihad akan menyebabkan dikuasi dan dijajah musuh baik penjajahan terhadap wilayah atau dengan undang-undang.

Imam Alqurthuby berkata "Arti "Asaa" adalah "Qodd" yang artinya pasti sebagaimana dikatakan oleh Al ashom, arti yang lain adalah wajib, Asaa dalam al qur'an mempunyai arti wajib kecuali dalam surat Attahrim: 5, begitu pula yang dikatakan Abu Ubaidah, maka dalam ayat ini betul bahwa jihad itu sulit dan berat tetapi itu adalah kebaikan bagi kalian dimana kalian akan menang, mendapat keuntungan, mendapat ghonimah dan pahala. Barang siapa yang terbunuh maka dia syahid, sedangkan meninggalkan jihad jelas keburukan bagi kalian, dimana kalian akan terjajah, terhinakan dan kehilangan apa yang kalian miliki.

C. Renungan
Maha suci Alloh Ta'ala yang telah menurunkan Al Qur'an sebagai petunjuk, sehingga tidak akan pernah tersesat siapa pun yang berpegang teguh dengannya, sebaliknya merugilah orang yang mendahulukan akalnya dia berada di atas kesesatan tetapi mereka tidak menyadari, sudah menjadi ma'lum jalan jihad yang begitu mulia, penempuhnya akan bertemu dengan kebahagian abadi, tidak luput dari tipu daya syaithon yang berusaha keras untuk memalingkan hamba Alloh Ta'ala dari jalannya, mereka sebarkan kedustaan tentang jihad menjulukinya sebagai pembuat kerusakan, padahal Allah berfirman:
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan Kami hanyalah Allah". dan Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha perkasa." (QS. Al-hajj: 40) Begitu jelas ayat di atas bahwa jihad bukan kerusakan tetapi justru sebaliknya bahkan inilah rahasia ilahiyah untuk menghadapi seluruh bencana bumi, mulai dari hujan badai, longsor, pemanasan global dan bencana lain. Alasannya jika jihad tidak ditegakan maka kemusyrikan dan kekufuran merajalela sehingga di bumi tidak adalagi yang menyebut "Allah Allah" maka bumipun akan hancur. Lain halnya jika kekufuran dan kemusryikan ditumbangkan dengan jihad maka Allah menjamin penduduk negeri yang beriman dan taqwa akan dibukakan pintu barokah dari langit dan bumi Allah berfirman:

Artinya: "Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al A'rof :96)

[tafsir :: brain-News.blogspot.com, edisi-5 : JIHAD]

0 komentar:

 
.