Jumat, 09 Mei 2008

akbar - edisi-5, JIHAD


SEORANG PIMPINAN MUJAHIDIN SOMALIA SYAHID DALAM SERANGAN UDARA AS

Jum'at 02 Mei, 10:53 AM

Mogadishu (arrahmah) - Seorang pemimpin Mujahidin Somalia dan beberapa lainnya syahid dalam sebuah serangan udara AS di Dusamareb, Kamis (1/5/2008).

Beliau adalah seorang komandan pemberani, Syaikh Abu Muhsin Al-Anshari (Adam Hasyi Ayro), yang sangat ditakuti oleh kuffar dan murtaddin, pemimpin Harakah Syabab Mujahidin, yang hampir setiap hari melakukan serangan terhadap pasukan pemerintah Somalia dan pasukan Ethiopia.

Beliau selalu bercita-cita untuk mendapatkan syahadah (mati syahid) dan memintanya kepada Allah. Hingga akhirnya Allah menjemputnya sebagai syahid insya Allah.

Seorang lagi yang syahid adalah, Syaikh murabbi Muhiyuddien Muhammad Umar, yang merupakan pembimbing para Mujahidin dan yang mengajarkan mereka Al-Qur'an dan Sunnah.

Beliau tidak rela hanya duduk di dalam majlis, beliau bahkan turun langsung ke medan tempur bersama Mujahidin lainnya dan berkeinginan kuat untuk syahid di jalan Allah. Hingga akhirnya Allah menjemputnya sebagai syahid, insya Allah.

Bersama mereka berdua, beberapa Mujahidin muda lainnya juga turut gugur syahid, insya Allah, juga beberapa warga sipil lainnya yang tewas akibat bombardir pesawat Amerika Serikat.

Kesyahidan para pemimpin Mujahidin tidak akan pernah melemahkan semangat mereka, bahkan itu akan semakin membakar semangat mereka dan menumbuhkan keyakinan mereka kepada Allah.

Bahwa mereka, para pemimpin Mujahidin adalah benar-benar orang yang ikhlas kepada Allah dalam perjuangan mereka. Mereka tidak takut mati dan tidak takut hinaan orang-orang yang suka mencela.

Semoga Allah merahmati mereka, Syaikh qa-id Abu Muhsin, Syaikh Muhiyuddin, dan teman-teman mereka. Dan mudah-mudahan Allah menerima mereka di sisi-Nya sebagai syuhada. [fad/hsm]

TENTARA AS ALAMI GANGGUAN MENTAL AKIBAT KETAKUTAN

Sabtu 03 Mei, 07:22 AM

AS (arrahmah) – Penelitian baru dari tim kedokteran berhasil mengungkap sejumlah kasus gangguan mental yang sangat mengenaskan bagi tentara AS yang ikut berperang di Irak dan Afghanistan.

"Gangguan mental tersebut dikarenakan mereka mengalami tekanan dan ketakutan yang sangat dahsyat," ungkap tim kedokteran.

Stasiun radio Sawa menguatkan penelitian tersebut dengan menyatakan, dari setiap sepuluh tentara AS, enam di antaranya mengalami gangguan mental.

Dari sekian banyak tentara AS yang mengalami gangguan mental, baru 10% yang telah menjalani terapi pengobatan. Menurut pengakuan dari 60% tentara AS, hal itu disebabkan karena mereka malu bila apa yang mereka alami diberitakan.

Untuk menutupi kegagalan dan menghindari cercaan dari masyarakat luas, para tentara AS menutupi-nutupi penyakit yang mereka derita sekalipun pada akhirnya berhasil diungkap oleh tim kedokteran. Tak ayal bila kemudian penyakit tersebut sering diistilahkan oleh pusat penelitian dari tim kedokteran sebagai penyakit tersembunyi dalam peperangan. (alislamu)

SEDIKITNYA 10 ORANG TEWAS DI MARKAS BESAR SIAH DI BAGHDAD

Senin 05 Mei, 06:53 AM

BAGHDAD (arrahmah) - Sedikitnya 10 orang tewas dalam tembak-menembak antara tentara AS dan anggota milisi Syiah di Sadr City, Minggu (4/5), satu hari setelah serangan roket AS merusak sebuah rumah sakit di kubu kuat milisi di Baghdad itu.

Beberapa pejabat keamanan dan sumber medis mengatakan 17 orang yang lain luka-luka dalam kekerasan semalam di markasbesar ulama Syiah anti-AS Moqtada al-Sadr itu.

Tidak ada penyataan segera dari militer AS mengenai korban terakhir di Sadr City, tempat tentara AS telah melakukan pertempuran tanpa henti dengan anggota milisi Syiah itu.

Pada Sabtu, militer AS mengatakan mereka telah menghancurkan sebuah pusat komando dan kendali yang dioperasikan oleh milisi di Sadr City.

Beberapa saksi mengatakan sebuah pondok telah diruntuhkan menjadi puing dan sebuah sumah sakit dekat tempat itu mendapat kerusakan serius.

Pasukan AS telah bentrok dengan anggota milisi di Kota Sadr sejak 25 Maret. Ratusan orang tewas dan pengikut Sadr menuduh militer AS telah melakukan pembunuhan terhadap warga sipil.

Militer AS menuduh anggota milisi menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia. [ant]

IRAN SEMAKIN MESRA DENGAN PARA TOKOH AGAMA YAHUDI, ADA APA?

Ahad 04 Mei, 11:33 PM Amerika (armnews) - Di lapangan, Iran seakan selalu mengkritik kebijakan Zionis dengan slogan anti Yahudi dan Amerika Serikat dalam setiap demonstrasi yang digelar di negara itu. Akan tetapi kenyataannya, terjadi hubungan yang dekat antara tokoh-tokoh agama IRAN dan tokoh-tokoh agama ZIONIS, ada apa? Sejumlah media massa Iran kemarin menyebutkan, sebuah delegasi yang terdiri dari para tokoh besar rabi Yahudi Amerika dalam waktu dekat akan tiba di Teheran untuk bertemu dengan sejumlah pejabat Iran dan tokoh-tokoh agama serta kebudayaan Iran. Demikian pula dengan komunitas Yahudi di Teheran.

Delegasi yang beranggotakan 21 rabi itu akan diketuai oleh kepala sekaligus pendiri ‘The Institute of Jewish,’ Rabi Shalom Shumar Jutleb Lin, yang juga pemimpin gerakan ‘The Jewish renewal movement,’ di Amerika Serikat.

Seperti yang dilansir surat kabar ‘El Riyadh,’ Rabi Shalon Jutleb Lin menyatakan, kunjungannya ke Teheran adalah dalam rangka upaya institut yang dipimpinnya untuk mencegah terjadinya konfrontasi militer antara Amerika Serikat dan Iran, serta upaya untuk menghentikan statement-statement provokatif dan intimidatif yang dilontarkan oleh para pentolan dan pejabat seputar kemungkinan akan diterapkannya operasi militer terhadap Iran.

IBU NEGARA IRAK, LOLOS DARI SERANGAN BOM

Senin, 5 Mei 08 09:36 WIB

Hero Ibrahim Ahmed, Isteri Presiden Irak Jalal Talabani, lolos dari maut, ketika sebuah bom yang dipasang di jalan meledak saat iring-iringan kendaraan yang mengawalnya lewat di sebuah jalan di kota Baghdad, Minggu (4/5). Akibat ledakan itu, empat pengawal isteri Talabani mengalami luka-luka.

Menurut keterangan dari kantor kepresidenan Irak, ibu negara sedang dalam perjalanan menuju ke National Theatre di distrik Karrada, Baghdad Tengah saat peristiwa itu terjadi dan ledakan itu sepertinya bukan ledakan yang sengaja direncanakan untuk membunuh ibu negara Irak itu.

Hero Ibrahim Ahmed adalah puteri dari politisi terkemuka Irak, Ibrahim Ahmed, salah satu pendiri Parta Demokratik Kurdi. Selain menjadi ibu negara, Hero dikenal pengusaha dan memiliki kelompok media bernama Kakh. Hero juga aktif dalam organisasi perlindungan hak anak.

Sementara itu, militer AS mengumumkan 13 tentaranya tewas dalam pertempuran di Sadr City pada Minggu malam. Dalam pertempuran sengit dengan para pejuang di kota tersebut, militer AS mengerahkan tank-tanknya, dibantu dengan pasukan udara. (ln/aljz/alarby)

18 ORANG TEWAS DALAM LEDAKAN BOM DI PINTU GERBANG MASJID YAMAN

Sabtu 03 Mei, 07:28 AM

Sanaa (arrahmah) - Sebanyak 18 orang, sebagian besar prajurit, tewas di Yaman, Jumat, ketika bom meledak di pintu gerbang sebuah masjid di kawasan pemberontak, dalam serangan yang menurut pihak berwenang dilakukan oleh gerilyawan Syiah.

Sepeda-motor yang dipasangi bom meledak ketika ratusan muslim sedang meninggalkan masjid Bin Salman di kota Saada, Yaman bagian baratlaut, setelah menunaikan sholat Jumat, kata beberapa sumber militer di lokasi kejadian.

Sebanyak 45 orang cedera dalam ledakan tersebut.

Serangan terhadap masjid itu, yang berlokasi di dekat sebuah barak militer, menambah kekhawatiran mengenai peningkatan kekerasan antara pemerintah dan gerilyawan Syiah, yang pemberontakannya di kawasan provinsi pegunungan Saada menewaskan ribuan orang sejak 2004.

Belum ada klaim tanggung jawab segera atas serangan itu, namun seorang pejabat setempat mengatakan kepada AFP, pemboman itu memiliki ciri-ciri Huthis, sebutan untuk kelompok pemberontak tersebut.

"Pengikut teroris kriminal Abdul Malak al-Huthi mendalangi kejahatan keji ini," kata seorang pejabat kementerian dalam negeri kepada kantor berita Saba, menunjuk pada komandan lapangan kelompok pemberontak tersebut.

Namun Huthi, dalam sebuah pernyataan yang diterima AFP, mengecam serangan "tragis" itu dan meminta "pencarian kebenaran secara obyektif" dalam upaya mengidentifikasi para pelaku serangan itu.

Pemimpin pemberontak itu juga menuduh pihak-pihak yang tidak disebutkan berusaha menggagalkan upaya perdamaian di Saada dan mendesak penduduk asli provinsi itu untuk menyatukan barisan.

Beberapa sumber militer mengatakan, korban-korban yang tewas umumnya prajurit, namun juga ada beberapa pengemis -- wanita dan anak-anak -- yang sedang menunggu di luar masjid untuk meminta sedekah. Sebagian besar dari mereka yang cedera adalah prajurit. Sejumlah saksi mata mengatakan, serangan itu mungkin ditujukan pada imam masjid itu, Askar Zuail.

Zuail, seorang perwira militer yang taat pada ajaran sekolah Salafi Sunni Islam, menggunakan khutbahnya untuk mendesak umat Islam di dalam masjid itu melawan pemberontak Syiah.

Menurut saksi mata, imam tersebut baru saja meninggalkan masjid itu ketika bom tersebut meledak dan ia tidak terluka. [rol/ant]

IMAM SAMUDERA : PENINJAUAN KEMBALI (PK) ITU PERLU

Jum'at 02 Mei, 09:10 PM

Serang (armnews) – Abdul Aziz alias Imam Samudra, terpidana mati Bom Bali I mengatakan, peninjauan kembali (PK) pada pekara dirinya adalah perlu, karena pemerintah mengadili dirinya serta dua temannya mengunakan undang-undang yang bertentangan dengan aturan hukum di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Imam saat dibesuk keluarga dan Tim Pembela Muslim (TPM) di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Batu Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah. Imam serta dua temannya juga menandatangani surat PK yang mereka ajukan sendiri “ Lho, PK itu perlu, karena menjerat dengan undang-undang yang bertentangan dengan aturan hukum di Indonesia, “ kata Imam.

Seperti diketahui, hingga saat ini baik Imam Samudra, Amrozy dan Mukhlas serta TPM masih mempertanyakan keabsahan putusan pengadilan yang mengacu pada Peraturan Pengganti Undang-undang (Perpu) Nomor 1 dan Nomor 2 tahun 2002 tentang Pemberantasan Terorisme. Sebab, perpu yang sudah disempurnakan menjadi UU 16 Tahun 2003 itu dibuat setelah kasus peledakan bom Bali I terjadi. Padahal, konstitusi Indonesia tidak mengenal asas retroaktif dalam perundang-undangan.

Dengan diajukannya PK kembali, bukan berarti Imam Samudra takut dieksekusi, namun karena undang-undang yang dipakai oleh pemerintah bertentangan dengan konstitusi Indonesia. “ Apalagi dengan hukum Islam, dengan hukum indonesia saja masih bertentangan, “ katanya.

Ia melakukan PK untuk menunda-nunda eksekusi, tidak seperti yang dilakukan oleh Tibo CS yang mengajukan PK dan setelah ditolak mengajukan grasi.” Kalo tibo melakukan PK dan minta grasi karena takut hukuman mati, kenapa kami taku pada kematian, kematian kan pasti, “ katanya.

Hal senada diucapkan kordinator TPM pusat Achmad Mihdan, PK yang dilakukan sendiri oleh ketiga terpidan bukan untuk mengulur-ulur waktu, melainkan hanya sebagai ketegasan bahwa apa yang dilakukan pemerintah terhadap mereka berlawanan dengan konstitusi Indonesia. “ Kami bukan menggulur-ulur waktu, “ kata Michdan.

Bahkan ia menilai, pemerintah yang mengulur-ulur waktu para terpidana yang seharusnya dieksekusi. “ Banyak terpidana mati yang belum dieksekusi, kalau Imam Cs kan nomor seratus sekian, dari terpidana mati, “ ujarnya.

Ia juga menjelaskan, terpidana mati bukan hanya Imam samudra saja, melainkan banyak ratusan lainnya yang belum dieksekusi. “ Ada yang sudah 35 tahun mendekan dipenjara LP Batu, tapi belum juga dieksekusi, “ ucap Michdan.

Sementara dalam kunjungan tersebut terungkap, rencana pernikahan Amrozy dengan Siti Romlah, mantan istri pertamanaya. Yang rencananya akan dilangsungkan di LP tersebut. “ Insya Allah, tanggal 12 Mei, “ kata Marno, sepupu Amrozy.

Imam Samudra yang dikunjungi anak isti serta orang tua dan teman-temannya dari Serang nampak lebih tenang dan ceria ketika menerima kedatangan mereka. Bahkan ia masih menyempatkan diri mengajari anak pertamanya Umar Jundul Haq ilmu tentang komputer.

Oleh : Lulu Jamaludin (kontributor arrahmah.com)

[akhbar : brain-News.blogspot.com, edisi-5, JIHAD]

0 komentar:

 
.